Cara Menghitung BPHTB Rumah dan Tanah

4 min read

Cara menghitung BPHTB yang benar menurut UU No. 28 tahun 2009 pasal 87 ayat 4☑️ BPHTB waris, tanah, dan rumah baru/ bekas☑️

Anda mendapatkan hak tanah waris? Tentu ini adalah kabar yang menyenangkan bukan? Tapi, Anda harus menunda kesenangan Anda untuk sesaat karena tanah warisan tersebut ada bea BPHTB yang dikenakan dan Anda harus membayarnya.

Lantas apa yang dimaksud dengan BPHTB dan bagaimana cara mengurus BPHTB rumah, tanah baru atau waris di tahun 2024 ini? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.

Pengertian BPHTB

BPHTB adalah

BPHTB adalah singkatan dari Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan merupakan bea yang dikenakan atas perolehan hak atas tanah dan atau bangunan.

Tahukah Anda, setiap perolehan hak atas tanah dan bangunan, warga negara diwajibkan membayar BPHTB. Dalam bahasa sehari-hari BPHTB juga dikenal sebagai bea pembeli, jika perolehan berdasarkan proses jual beli.

Tetapi dalam UU BPHTB, BPHTB dikenakan tidak hanya dalam perolehan berupa jual beli. Semua jenis perolehan hak tanah dan bangunan dikenakan BPHTB.

Termasuk tanah warisan Anda juga dikenakan biaya BPTHB. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan atau BPHTB diatur dalam UU No. 21 Tahun 1997 dan telah diubah dengan UU No. 20 Tahun 2000 (selanjutnya hanya disebut UU BPHTB).

Pasal 2 Undang-undang BPHTB menyebutkan bahwa yang menjadi objek BPHTB adalah perolehan hak atas tanah dan atau bangunan. Adapun, perolehan hak atas tanah dan atau bangunan tersebut meliputi:

  1. Jual beli;
  2. Tukar-menukar;
  3. Hibah;
  4. Hibah wasiat;
  5. Waris;
  6. Pemasukan dalam perseroan atau badan hukum lain;
  7. Pemisahan hak yang mengakibatkan peralihan;
  8. Penunjukan pembeli dalam lelang;
  9. Pelaksanaan putusan hakim yang mempunyai kekuatan hukum tetap;
  10. Penggabungan usaha;
  11. Peleburan usaha;
  12. Pemekaran usaha; dan
  13. Hadiah.

Namun, dari Perolehan hak atas tanah dan atau bangunan yang sering terjadi dalam masyarakat Indonesia adalah:

  • Jual beli;
  • Tukar-menukar;
  • Hibah (perolehan hak atas tanah dan atau bangunan dari pemberi hibah, namun pemberi hibah masih hidup);
  • Hibah wasiat (perolehan hak atas tanah dan atau bangunan kepada penerima hibah namun berlaku setelah pemberi
  • hibah wasiat meninggal dunia); dan
  • Waris.

Rumus Menghitung BPHTB

cara menghitung bphtb

“Cara menghitung BPHTB tahun 2024 adalah Tarif Pajak 5% x Dasar Pengenaan Pajak (NPOP – NPOPTKP). Berdasarkan pada Undang-Undang No. 28 tahun 2009 pasal 87 ayat 4 ditetapkan besaran NPOPTKP paling rendah sebesar Rp 60 juta untuk setiap wajib pajak.”

Berbeda dengan perhitungan BPHTB jual beli yang menghitung BPHTB berdasarkan Nilai Perolehan Obyek Pajak (NPOP) atau harga transaksi. Perolehan BPHTB karena warisan dihitung berdasarkan Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) yang dianggap sebagai NPOP.

Prinsip perhitungan sama dengan jual beli yaitu 5 % x (NPOP – NPOPTKP)

NPOPTKP warisan adalah Nilai Perolehan Obyek Pajak Tidak Kena Pajak yang besarnya berbeda untuk masing-masing daerah. Sebagai contoh, NPOPTKP untuk DKI Jakarta adalah Rp 450.000.000. Sementara itu, untuk daerah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi adalah Rp 400.000.000.

2 Replies to “Cara Menghitung BPHTB Rumah dan Tanah”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page