Batu gamping merupakan jenis batuan yang dikenal juga sebagai batu kapur (limestone dalam bahasa Inggris). Berdasarkan proses kimiawinya, batuan gamping terbentuk melalui proses mekanik, organik, dan kimia.
Setiap proses ini menghasilkan batu yang berbeda-beda, sehingga tidak heran jika batuan gamping mempunyai cukup banyak variasi jenis.
- Kandungan :
Kandungan yang termuat dalam batuan gamping antara lain kalsium karbonat dengan prosentase sekitar 50%. Selain itu, ada pula senyawa dan unsur kimia lain dalam wujud mineral, seperti siderit, mineral lempung, feldspar, kuarsa, pirit, dan sebagainya.
Butir penyusunnya berkisar dalam ukuran dari 0,001 mm (0,00004 inci) hingga partikel yang terlihat. Berdasarkan kandungan ini cukup mudah mengidentifikasi batuan gamping.
- Sifat dan Karakteristik :
Batu gamping adalah batuan yang terbentuk dari proses sedimentasi dan juga fragmen mikroskopis dari cangkang hewan, sehingga sifat-sifat batuan sedimen juga dimiliki oleh gamping.
Batu ini berasal dari hasil pengendapan binatang dan karang di lautan yang berakibat pada tekstur gamping tidak rata. Batu ini pun dapat mengambang di air karena massa jenis kecil.
- Proses Pembentukan :
Pada dasarnya, batu gamping dapat berasal dari dua sumber, sumber pembentukan yang pertama adalah dari presipitasi biogenik dari air laut dimana senyawa utamanya adalah organisme penghasil kapur dan foraminifera.
Sedangkan yang kedua dapat berasal dari transportasi mekanis dan pengendapan batugamping yang sudah ada sebelumnya yang kemudian membentuk endapan klastik. Pembentukan ini biasanya menghasilkan travertine, tufa, caliche, kapur, sparite, dan micrite adalah semua jenis batu kapur.
Proses pembentukan batu gamping bermula dari jasad renik binatang lunak yang hidup di lautan. Ketika sudah berada di sana dalam waktu lama, jasad renik ini akan berkumpul dan menjadi satu dengan terumbu karang. Seiring berjalannya masa dibarengi proses kimiawi yang terjadi, jasad renik tersebut akan membentuk batuan.
Baca Cepat :
Ciri Ciri Batu Gamping
